Immersive Technology, Awal Mula dan Perkembangannya

Immersive Technology

Sejarah Immersive Technology

Kata immersive technology sudah mulai sering terdengar dalam 3 tahun terakhir pasca pandemi covid melanda. Isitlah immersive technology sendiri sudah mulai diperkenalkan sejak awal 2000. Immersive technology adalah sebuah istilah yang digunakan sebagai payung teknologi yang lebih familiar di telinga yaitu AR ( Augmented Reality ) dan VR ( Virtual Reality ) yang sebelumnya sudah lebih dulu diperkenalkan.

Perkembangan Immersive Technology

Beberapa milestones penting dalam sejarah perkembangan immersive technology sampai saat ini adalah sebagai berikut.

Perkenalan Terminologi Mixed Reality

Pada tahun 2019, Microsoft meluncurkan Microsoft Hololens generasi 1 yang merupakan sebuah terobosan di dunia immersive technology. Microsoft sekaligus memperkenalkan sebuah terminologi baru yaitu Mixed Reality. Konsep dari mixed reality sendiri sama seperti AR, di mana objek virtual muncul di dunia nyata, namun perbedaannya, pada mixed reality, user dapat berinteraksi langsung dengan objek digital dengan kedua tangan.

Hal ini merupakan salah satu momen penting dalam perkembangan teknologi immersive dikarenakan Microsoft membawa bentuk interaksi baru dengan dunia digital dengan menghilangkan batasan interaksi antara manusia dengan objek virtual.

Immersive Technology Saat Ini

Perkembangan pesat pada teknologi immersive saat ini AR, VR dan MR serta tingkat adopsi di level industri yang semakin bertumbuh memang tidak bisa dilepaskan dari pandemi Covid.

Pandemi covid merubah gaya kerja kita yang sebelumnya sangat kental dengan budaya WFO ( Work From Office ) menjadi WFH ( Work From Home). Untuk beberapa klasifikasi bisnis seperti manufaktur atau energy hal ini memerlukan proses adaptasi yang sebenarnya tidak singkat. Namun kondisi pandemi menyebabkan perusahaan di klasifikasi tersebut berlomba untuk mencari teknologi yang dengan cepat dapat membantu mempertahankan stabilitas kegiatan operasional bisnis di tengah masa pandemi.

Beberapa bentuk implementasi immersive technology untuk kebutuhan industri yang sudah menjadi relevan hingga saat ini adalah sebagai berikut

Immersive Remote Maintenance

Dengan merebaknya pandemi Covid, akses transportasi untuk meakukan site visit saat proses maintenance menjadi terganggu. Beberapa perusahaan yang biasanya meakukan pengiriman tenaga ahli dari pusat ke lapangan untuk meakukan kegiatan maintenance rutin mengalami kesulitan dalam melakukan hal tersebut.

Immersive remote maintenance menjadi solusi baru dalam membantu proses maintenance jarak jauh dengan lebih efektif dan efisien. Dibantu dengan wearable device dan teknologi mixed reaity, proses maintenance jarak jauh yang menghubungkan teknisi ahli di pusat dengan teknisi junior di lapangan menjadi lebih seamless.

Immersive Meeting & Collaboration ( Metaverse )

Industri kreatif seperti event & exhibition adalah salah satu industri yang terdampak luar biasa karena pandemi. Kegiatan activation yang sebelumnya dilakukan secara offline, dalam sekejap harus berubah menjadi online exhibition ataupun hybrid.

Salah satu bentuk implementasi teknologi immersive untuk menjadi solusi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan konsep immersive virtual tour atau saat ini lebih terkena dengan sebutan metaverse. Konsep metaverse membawa bentuk interaksi di dunia nyata ke dalam bentuk virtual melalui avatar sehingga secara esensi kegiatan tetap terpenuhi.

Tantangan Mengimplementasikan Immersive Technology

Berdasarkan penglamana kami sebagai implementator solusi berbasis immersive technology, ada beberapa hal utama yang menjadi tantangan dalam pengadopsian teknologi immersive untuk kebutuhan industri.

Human Computer Interaction

Teknologi AR, VR dan MR merupakan terobosan dalam cara memvisualisasikan konten virtual yang sebelumnya hanya dapat ditampilkan pada axis XYZ di layar device anda, sekarang dapat menampilkan konten virtual axis XYZ dengan environment dunia nyata. Dengan adanya perbedaan media display, bentuk interaksi manusia dengan konten immersive pun mengalami perubahan sehingga dibutuhkan penyesuaian terutama untuk generasi baby boomer dan gen-X

Terbatasnya Wearable Device

Untuk dapat merasakan pengalaman immersive secara utuh, dibutuhkan perangkat immersive yang saat ini secara varian produk masih terbatas. Untuk range harga dari beberapa device pun masih bervariatif dengan rentan harga yang cukup jauh. Saat ini khusus untuk device VR seperti Meta Quest sudah hadir dengan harga yang relatif terjangkau untuk segemen pasar retail.

Keterbatasan Konten Immersive

Tantanggan dalam pembuatan konten immersive adalah dalam menghasilkan konten 3D ataupun 360 foto atau video dengan kualitas grafis yang baik. Untuk saat ini, beberapa industri masih beranggapan bahwa untuk pembuatan konten immersive memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit sehingga masih berpikir ulang untuk mengimpementasikan immersive technology terutama untuk kebutuhan operasiona bisnis di sektor industri.

Kesimpulan

Menurut data trend dari Precendence Research, adopsi immersive technology baik untuk kebutuhan industri maupun konsumen akan terus beus bertumbuh secara global dengan estimasi nilai industri sebagai berikut :

Poin Penting

  1. Immersive technology akan berkembang pesat ketika wearable device seperti VR Oculus atau Apple Vision sudah mulai menjadi lifestyle device di level konsumen.
  2. Adopsi immersive technology untuk dunia industri akan semakin bertumbuh ketika terjadinya pergeseran decision maker dari generasi baby boomer menuju gen-X dan gen-Y.
  3. Tsunami teknologi berikutnya setelah AI adalah immersive technology. Hal ini disebabkan dukungan dari AI untuk dapat meningkatkan efisiensi waktu serta biaya dalam menghasilkan konten 3D dan 360 untuk immersive technology.

Author : Daniel Andrew

Daniel Andrew adalah Co-Founder dan CEO Hologram Indonesia dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di dunia IT. Berkenalan lebih lanjut dengan Daniel melalui Linkedin & Whatsapp.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bagikan

Facebook
Twitter
LinkedIn